Rabu, 05 Januari 2011

CARA MEMBUAT PAKAN SENDIRI


Agrobisnis seperti sumur yang tak pernah kering. Ini bukan omong kosong. ketika industri lain ambruk diterjang badai krisis moneter, sektor ini terbukti tetap tegar. Benarkah ? bagi yang komponen lokalnya dominan, jawabannya : benar.
Dibidang peternakan, misalnya, usaha ayam ras(ayam pedaging) langsung terkapar ketika krisis berlangsung. Maklum ayam jenis ini banyak menelan dollar, mulai dari bibit, bahan baku pakan, obat-obatan hinggaperalatan.
Lain cerita kalau yang diternakan ayam kampung atau ayam buras(bukan ras) yang 100 % asli Indonesia. Menurut data Ditjen Peternakan, tahun 1998 populasi ayam kampung mengalami peningkatan sekitar 1 % dibanding tahun sebelumnya, jauh berbeda dengan ayam ras yang anjlok sampai 70 %.

Tabel 1. Komposisi Starter 1
No
komponen
penggu-
naan%
harga
/kg
harga
(Rp)
1.
Jagung
53
1400
742
2.
Bungkil kedelai
10
4250
425
3.
Pollar/ dedak padi
22
500
110
4.
Tepung ikan 
12
4000
480
5.
Tepung tulang
2250
67,5

Total
100

1824,5
Tabel II: Komposisi Starter 2
No
komponen
penggu-
naan%
harga
/kg
harga
(Rp)
1.
Jagung
50
1400
700
2.
Bungkil kedelai 
10
2250
225
3.
Pollar/ dedak padi
29 
 500
145
4.
Tepung ikan
4000
320
5.
Tepung tulang
3
2250
67,5

Total 
100

1457,5

Pakan Di buat sendiri
Siapa yang tak ingin usahanya berkembang. Untuk itu, ada baiknya seorang peternak juga menguasai pembuatan pakan. Sejak krisis berlanjut, tidak sedikit pengusaha peternakan, baik ayam pedaging maupun petelur, yang gulung tikar. Penyebabnya ya, karena sebagian besar bahan bakunya mengandalkan impor. Sementara pakan dari bahan baku lokal yang sebenarnya dari sisi kualitas tidak kalah, masih jarang dilirik peternak.
Dari pada buang duit untuk membeli bahan pakan ternak ada baiknya mempelajari kiat membuat pakan sendiri seperti yang disajikan dibawah ini. (Tabel I & II).
 Dengan menggunakan pakan lokal kita mampu memetik penghasilan lumayan besar.
Dari 1000 ekor ternaknya, minimal setiap bulan mengantungi keuntungan Rp. 1,4 juta. Itu baru dari hasil penjualan ayam kampung pedaging. Jadi belum termasuk telur, ayam afkiran dan kotoran ayam yang belakangan ini jadi rebutan petani karena harga pupuk kimia sangat mahal.

KANDANG TERNAK AYAM

Kandang adalah salah satu kebutuhan penting dalam bisnis peternakan. Fungsi utama kandang adalah untuk menjaga supaya ternak tidak berkeliaran dan memudahkan pemantauan serta perawatan ternak. Terdapat banyak sekali jenis kandang, baik berdasarkan tipe maupun bahan yang digunakan untuk membuat kandang tersebut, sedangkan penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan. secara tidak langsung kandang juga mempengaruhi kualitas dan kuantitas hasil peternakan. Kandang yang fungsional akan menambah pendapatan bagi para pemiliknya.
Ukuran kandang:
  • Tinggi bagian depan : ± 37cm
  • Tinggi bagian belakang : ± 30cm
  • Lebar : ± 41cm
  • Panjang : ada 2 pilihan
    • 120 cm (8 ekor ayam) dg berat 6 – 6,6 kg
    • 200 cm (12 ekor ayam) dg berat 9,5 – 10,5 kg
  • Bahan : ada 2 pilihan
    • Kawat besi Ø 3,0 – 3,3 mm (BWG 10)
    • Kawat besi Ø 2,8 – 3,0 mm (BWG 12)
Skema perhitungan jumlah ayam dengan berat kandang battery
No Jumlah ayam (ekor) kandang dg
panjang 120cm (kg)
Kandang dg
panjang 200cm (kg)
1 1000 850 850
2 2000 1650 1675
3 3000 2450 2500
4 4000 3275 3350
5 5000 4100 4175
6 6000 4900 5000
7 7000 5700 5850
8 8000 6500 6675
9 9000 7350 7500
10 10000 8125 8350

Kamis, 30 Desember 2010

budidaya ayam arab

Ayam Arab ini merupakan keturunan dari Ayam Brakel Kriel-Silver dari Belgia Disebut Ayam Arab karena dua hal: pejantannya memiliki daya seksual yang tinggi dan keberadaannya di Indonesia melalui telurnya yang dibawa oleh orang yang menunaikan ibadah haji dari Mekah.
Kebanyakan masyarakat memanfaatkan Ayam Arab karena produksi telurnya tinggi, mencapai 190-250 butir per tahun dengan berat telur 42,3 gram. Kuning telur lebih besar volumenya, mencapai 53,2% dari total berat telur. Jadi ayam arab ini fungsinya hanya sebagai ayam petelur saja.
Warna kerabang/bulu sangat bervariasi yakni putih, kekuningan dan coklat. Warna kulit yang kehitaman dengan daging yang lebih tipis dibanding ayam kampung  menjadikannya jarang dimanfaatkan sebagai ayah pedaging.
Ayah Arab mudah dikenali dari bulunya. Pada sepanjang leher berwarna putih mengkilap, bulu punggung putih berbintik hitam, bulu sayap hitam bergaris putih dan bulu ekor dominan hitam bercampur putih. Sedang jenggernya berbentuk kecil berwarna merah muda dan mata hitam dengan dilingkari warna kuning.
Ciri lain Ayam Arab adalah pejantannya pada umur 1 minggu sudah tumbuh jengger, dan betina induk tidak memiliki sifat mengeram. Dari penampilan tubuhnya, tinggi Ayam Arab dewasa mencapai 35 cm dengan bobot 1,5-2 kg. Kepalanya mempunyai jengger berbentuk tunggal dan bergerigi. Ayam ini berbulu tebal. Bulu di sekitar leher berwarna kuning dan putih kehitaman. Warna bulu badannya putih bertotol-totol hitam. Kokok suara jantan nyaring.
Ayam Arab betina dewasa tingginya mencapai 25 cm dengan bobot 1,0-1,5 kg. Kepalanya berjengger tipis, bergerigi. Badannya berbulu tebal. Selama usia produktif antara 0,8 1,5 tahun, betina arab terus-menerus bertelur, sehingga hampir setiap hari menghasilkan telur.
Secara genetis Ayam Arab tergolong galur ayam buras yang unggul, karena memiliki kemampuan produksi telur yang tinggi. Kebanyakan masyarakat memanfaatkan Ayam Arab untuk menghasilkan telur bukan daging karena Ayam Arab memiliki warna kulit yang kehitaman dan daging tipis dibanding ayam buras biasa sehingga dagingnya kurang disukai masyarakat.
jika anda berminat  silahkan hub:
home   : 0232 875166

hp        : 081324538709